Disdikpora Kabupaten Kebumen dan Prodi PBI UNY Sukses Menyelenggarakan Bimtek Metode Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Guru SD di Kebumen

Berita

berita baru

Kebumen, 13, 17, dan 18 Juli 2024 – Dalam upaya meningkatkan kemampuan mengajar bahasa Inggris bagi para guru Sekolah Dasar (SD), Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kebumen bekerjasama dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UNY menggelar workshop yang penuh semangat dan inspirasi. Sebanyak 500 guru SD dari lingkungan pemerintah Kabupaten Kebumen ikut serta dalam acara ini yang dipimpin oleh Dr. Lusi Nurhayati, M.App.Ling. Selama tiga hari, para peserta mendapatkan berbagai ilmu dan pengalaman berharga yang diharapkan dapat diterapkan di sekolah masing-masing.

 

Mengatasi Tantangan Pengajaran Bahasa Inggris di SD

"Tidak semua guru SD punya kemampuan mengajar bahasa Inggris dengan baik. Hasil survei dari Prodi PBI UNY menunjukkan banyak guru SD yang tidak berlatar belakang pendidikan bahasa Inggris," ungkap Dr. Lusi Nurhayati, M.App.Ling. Berdasarkan temuan tersebut, workshop ini diadakan untuk membekali para guru dengan metode mengajar bahasa Inggris yang menyenangkan dan kreatif. Selain itu, kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa hormat terhadap budaya lain tanpa melupakan budaya kita sendiri.

 

Rangkaian Kegiatan yang Menyenangkan dan Berkesan

13 Juli 2024 – Workshop dimulai dengan sesi Zoom yang membahas berbagai topik penting tentang pembelajaran bahasa Inggris di SD. Materi yang disampaikan meliputi cara efektif mengajarkan bahasa Inggris, pengenalan teks bahasa Inggris yang sesuai untuk siswa SD, serta metode penilaian kemampuan bahasa Inggris. Peserta sangat antusias mengikuti sesi ini, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang berlangsung.

 

17 Juli 2024 – Bertempat di Hotel Candisari Kebumen, kegiatan berlanjut dengan lebih intensif. Sebanyak 500 guru dibagi menjadi 10 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 50 guru yang didampingi oleh dosen ahli di bidang Teaching English for Young Learners (TEYL). Materi yang disampaikan meliputi Basic Classroom English dan Creative Pedagogy. Para guru diajak untuk belajar mengajar bahasa Inggris dengan cara yang kreatif melalui lagu, cerita, permainan, dan kerajinan tangan. Suasana belajar sangat interaktif, dengan banyak tawa dan canda di setiap sesi. Pada akhir kegiatan, para guru juga membuat modul ajar yang akan digunakan untuk simulasi mengajar keesokan harinya.

 

18 Juli 2024 – Hari terakhir diisi dengan micro teaching, sebuah kegiatan yang sangat dinanti-nantikan oleh para peserta. Secara berkelompok, para guru melakukan praktek mengajar bahasa Inggris, dengan pendampingan dari dosen UNY. Setiap guru mendapatkan kesempatan untuk menerapkan teknik yang telah dipelajari, membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan interaktif. Para guru saling memberikan masukan dan dukungan, menciptakan suasana belajar yang penuh kebersamaan.

 

Antusiasme dan Tanggapan Peserta

Kegiatan ini disambut dengan penuh semangat dan antusiasme oleh para peserta. "Program Bimtek dan narasumbernya sangat bagus dalam memberikan pelayanan dan pengetahuan," ujar Yuliningsih, S.Pd. "Saya merasa sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. Teknik mengajar yang diajarkan sangat aplikatif dan bisa langsung diterapkan di kelas," tambahnya. Sementara itu, Sri Agus Dwi Wahyuni, S.Pd. memberikan masukan, "Kegiatan seperti ini sebaiknya dilakukan terus untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa."

Tak hanya itu, banyak guru yang merasa termotivasi dan mendapatkan wawasan baru dari kegiatan ini. "Saya jadi lebih percaya diri untuk mengajar bahasa Inggris di kelas. Anak-anak pasti akan senang dengan cara-cara baru yang saya pelajari di sini," kata salah satu peserta dengan antusias.

 

Dengan selesainya Bimtek ini, diharapkan para guru SD di Kebumen semakin percaya diri dan kreatif dalam mengajarkan bahasa Inggris. Mereka diharapkan bisa menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya lain. Semoga kegiatan positif seperti ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak yang signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia.