Serba-serbi Beasiswa DIKTI

Setiap tahun Dikti menawarkan beragam jenis beasiswa kuliah yang bisa diikuti. Mulai dari beasiswa S1, beasiswa S2, hingga beasiswa S3. Program beasiswa ini cukup menarik karena menanggung biaya pendidikan, bahkan sebagian besarnya adalah beasiswa penuh, yakni selain menyediakan biaya pendidikan, tersedia pula biaya hidup, hingga biaya perjalanan. Beasiswa Dikti tersebut menyasar beberapa kategori pelamar, seperti dosen, mahasiswa, atau tenaga kependidikan. Buat Anda yang mengincar Beasiswa Dikti 2016 – 2017, peluang beasiswa Dikti di bawah ini mungkin bisa menjadi pertimbangan. 
 
Beasiswa BPP-DN 
BPP-DN adalah Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri yang disediakan Dikti bagi dosen atau tenaga kependidikan di bawah lingkup Kementerian Ristek dan Dikti. Beasiswa Dikti ini terbuka bagi dosen perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Beasiswa BPP-DN merupakan salah satu beasiswa penuh yang dapat dipergunakan untuk melanjutkan studi pascasarjana, meliputi jenjang S2 dan S3 di sejumlah perguruan tinggi dalam negeri. 
 
Pelamar beasiswa BPP-DN bisa melakukan pendaftaran secara online melalui laman Dikti. Umumnya pendaftaran dilakukan dalam beberapa gelombang dalam setahunnya. Pendaftaran periode pertama biasanya dimulai awal April dan seterusnya. Namun, untuk detil tanggalnya pelamar bisa mengecek melalui pedoman yang disediakan Dikti, termasuk universitas tujuan berlangsungnya beasiswa. 
 
Selain menyediakan biaya pendidikan, beasiswa BPP-DN juga meliputi biaya hidup, biaya domisili, biaya penelitian, biaya buku, hingga biaya perjalanan. Siapa tahun Anda salah satu yang tertarik dengan beasiswa Dikti 2016 ini. 
 
Beasiswa BPP-LN
Serupa dengan beasiswa BPP-DN, Dikti juga menawarkan beasiswa BPP-LN atau Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri. Dari namanya, sudah bisa ditebak tujuan studi beasiswa pascasarjana satu ini. BPP-LN merupakan beasiswa kuliah yang ditujukan bagi dosen, tenaga kependidikan, maupun calon dosen politeknik/vokasi yang ingin mengambil gelar S2 atau S3 di universitas-universitas luar negeri. 
 
Pendaftaran beasiswa BPP-LN juga dilakukan secara online melalui laman Dikti (beasiswa.dikti.go.id/bppln). Periode pendaftaran biasanya dimulai Februari hingga Juni. Anda bisa melihat di pedoman yang disediakan Dikti untuk melihat detil jadwalnya. Yang juga menarik dari beasiswa BPP-LN ini adalah kandidat terpilih akan diberikan beasiswa penuh, meliputi uang kuliah, biaya hidup, tunjangan biaya hidup untuk keluarga yang menyertai, tiket pesawat, asuransi kesehatan, dan biaya buku. 
 
Selain itu disediakan pula biaya penyesuaian saat kedatangan, biaya program khusus, biaya penulisan tugas akhir/tesis/disertasi, serta biaya biaya pendaftaran ke universitas. Jika Anda mengincar beasiswa Dikti 2016 – 2017 ini, bisa melihat pendaftarannya yang dibuka sekitar Februari. 
 
Beasiswa PKPI (Sandwich-Like)
Namanya Beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI). Beasiswa Dikti ini ditujukan bagi mahasiswa S3 pada pascasarjana penyelenggaran BPP-DN yang ingin membuat publikasi internasional pada jurnal internasional yang bereputasi, seperti melakukan penulisan makalah/artikel dengan mitra di luar negeri, melakukan penyempurnaan maupun penguatan karya seni atau kriya, atau melakukan penelitian lanjutan (analisis laboratorium) yang tidak memungkinkan dilakukan di Indonesia. Beasiswa PKPI merupakan program non gelar yang berlangsung minimum selama empat bulan. Beasiswa ini di antaranya meliputi bench fee, biaya hidup, asuransi kesehatan, biaya buku, serta tiket pesawat pp. 
 
Beasiswa Bidikmisi 
Jika Anda lulusan SMA/sederajat yang mengalami keterbatasan ekonomi, namun tetap ingin melanjutkan kuliah, Beasiswa Bidikmisi bisa menjadi solusinya. Beasiswa ini terbuka untuk pelamar yang ingin melanjutkan pendidikan D IV/S1, atau mereka yang ingin melanjutkan pendidikan D III. Durasi beasiswa berlangsung selama periode kuliah, yakni delapan semester untuk D IV/S1 dan enam semester untuk D III. 
 
Beasiswa Bidikmisi disediakan Dikti setiap tahun. Bahkan, kuotanya cenderung meningkat. Misalnya di 2015 setidaknya 60 ribu beasiswa Bidikmisi disediakan yang disebar ke sejumlah PTN maupun PTS di dalam negeri. Pendaftaran Beasiswa Bidikmisi dilakukan secara online melalui laman Dikti (bidikmisi.dikti.go.id). Jika berminat mendaftar beasiswa S1 dan D3 ini, pelamar terlebih dahulu harus mendapat rekomendasi dari pihak sekolah. Setelah menerima nomor pendaftaran dan kode akses dari sekolah, siswa kemudian baru bisa mendaftar secara online. Pendaftaran biasanya sudah mulai buka Januari. 
 
Beasiswa yang diperoleh di antaranya pembebasan biaya pendaftaran SNMPTN, SBMPTN dan seleksi mandiri pada salah satu PT, jaminan biaya hidup sementara dan transportasi dari daerah asal (khusus untuk yang direkrut sebelum menjadi mahasiswa), bebas biaya pendidikan yang dibayarkan ke perguruan tinggi, dan subsidi biaya hidup sedikitnya Rp 600 ribu/bulan yang disesuaikan dengan pertimbangan biaya hidup di masing-masing wilayah.
 
Beasiswa Bidikmisi S2
Program beasiswa Bidikmisi S2 merupakan lanjutan dari beasiswa Bidikmisi S1. Skema beasiswa ini terbilang baru ditawarkan Dikti. Pelamar Beasiswa Bidikmisi S2 adalah mereka yang sebelumnya memperoleh beasiswa Bidikmisi S1. Skema beasiswa Bidikmisi S2 ini ditawarkan bersamaan dengan beasiswa S2 Keluarga Tidak Mampu, yakni bagi mereka yang ingin melanjutkan S2 dengan latar belakang tidak mampu, namun tidak memperoleh beasiswa Bidikmisi ketika S1. Kedua beasiswa tersebut bisa diajukan melalui laman LPDP (www.lpdp.kemenkeu.go.id) yang pendaftarannya dibuka sekitar awal tahun skema Beasiswa Afirmasi. 
 
Beasiswa Bidikmisi S2 ini ditawarkan penuh meliputi tanggungan biaya kuliah, seperti pendaftaran, SPP, tunjangan buku, tesis, seminar, dan biaya pendidikan lainnya. Ada juga biaya pendukung, seperti transportasi keberangkatan dan kepulangan, asuransi kesehatan, visa, tunjangan hidup bulanan, tunjangan kedatangan, dll. Penjelasan lebih lanjut sudah dimuat di www.beasiswapascasarjana.com sebelumnya. 
 
Beasiswa PPA – BPP PPA
Beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA) dan bantuan biaya pendidikan peningkatan prestasi akademik (BPP-PPA) ditujukan bagi mahasiswa yang tengah menjalani kuliah diploma maupun S1 di perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah air. Beasiswa ini dimaksudkan bisa membantu biaya pendidikan mahasiswa demi kelancaran studi. Penerima beasiswa PPA – BPP PPA akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 350 ribu per bulan yang diberikan kepada mahasiswa aktif berdasarkan periode tahun anggaran berjalan dan diberikan untuk pertama kalinya sekurang-kurangnya selama 6 bulan. Kuota beasiswa ini bisa dilihat di masing-masing kampus.
 
Pengajuan beasiswa PPA dan BPP PPA dilakukan di masing-masing perguruan tinggi. Informasi pendaftaran dan kuota dapat ditanyakan langsung ke kampus. Deadline masing-masing perguruan tinggi bisa saja berbeda. 
 
Beasiswa PMDSU 
Program Beasiswa Pendididikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) ditujukan bagi lulusan sarjana (S1) terbaik (fresh graduate) di tanah air yang ingin menjadi dosen dengan menempuh pendidikan hingga doktor (S3) selama empat tahun. Beasiswa PMDSU ditawarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat laju pertambahan jumlah doktor yang saat ini persentasenya masih terbilang rendah. 
 
Berbeda dengan beberapa program beasiswa Dikti lainnya, seperti BPP-LN atau BPP-DN yang khusus ditujukan bagi pelamar yang sudah berstatus dosen atau calon dosen, Beasiswa PMDSU terbuka bagi fresh graduate yang ingin menjadi dosen. Pendidikan S3 yang ditempuh bisa dilalui tanpa harus menjalani pendidikan magister terlebih dahulu dengan bimbingan promotor yang nantinya diusulkan pelamar saat pendaftaran. 
 
Beasiswa PMDSU di antaranya meliputi biaya riset di kelompok peneliti/, outsourcing fasilitas riset di dalam dan luar negeri, biaya seminar, biaya pendidikan (SPP/UKT), biaya hidup dan tunjangan mahasiswa, dan biaya administrasi. Beasiswa PMDSU merupakan skema baru yang ditawarkan Dikti. Anda yang lulus S1 dan berniat menjadi dosen, mungkin tidak ada salahnya mencoba beasiswa Dikti ini pada 2016. Pendaftaran beasiswa bisa dicek sekitar April atau Mei melalui laman beasiswa PMDSU Dikti (beasiswa.dikti.go.id/pmdsu). 
 
Nah, dari beberapa pilihan beasiswa Dikti 2016 – 2017 ini Anda mungkin sudah bisa menentukan beasiswa yang sesuai dan akan diikuti. 

- See more at: http://www.beasiswapascasarjana.com/2015/09/beasiswa-dikti.html#sthash.T...

Setiap tahun Dikti menawarkan beragam jenis beasiswa kuliah yang bisa diikuti. Mulai dari beasiswa S1, beasiswa S2, hingga beasiswa S3. Program beasiswa ini cukup menarik karena menanggung biaya pendidikan, bahkan sebagian besarnya adalah beasiswa penuh, yakni selain menyediakan biaya pendidikan, tersedia pula biaya hidup, hingga biaya perjalanan. Beasiswa Dikti tersebut menyasar beberapa kategori pelamar, seperti dosen, mahasiswa, atau tenaga kependidikan. Buat Anda yang mengincar Beasiswa Dikti 2016 – 2017, peluang beasiswa Dikti di bawah ini mungkin bisa menjadi pertimbangan. 

 

Beasiswa BPP-DN 

BPP-DN adalah Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri yang disediakan Dikti bagi dosen atau tenaga kependidikan di bawah lingkup Kementerian Ristek dan Dikti. Beasiswa Dikti ini terbuka bagi dosen perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Beasiswa BPP-DN merupakan salah satu beasiswa penuh yang dapat dipergunakan untuk melanjutkan studi pascasarjana, meliputi jenjang S2 dan S3 di sejumlah perguruan tinggi dalam negeri. 

 

Pelamar beasiswa BPP-DN bisa melakukan pendaftaran secara online melalui laman Dikti. Umumnya pendaftaran dilakukan dalam beberapa gelombang dalam setahunnya. Pendaftaran periode pertama biasanya dimulai awal April dan seterusnya. Namun, untuk detil tanggalnya pelamar bisa mengecek melalui pedoman yang disediakan Dikti, termasuk universitas tujuan berlangsungnya beasiswa. 

 

Selain menyediakan biaya pendidikan, beasiswa BPP-DN juga meliputi biaya hidup, biaya domisili, biaya penelitian, biaya buku, hingga biaya perjalanan. Siapa tahun Anda salah satu yang tertarik dengan beasiswa Dikti 2016 ini. 

 

Beasiswa BPP-LN

Serupa dengan beasiswa BPP-DN, Dikti juga menawarkan beasiswa BPP-LN atau Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri. Dari namanya, sudah bisa ditebak tujuan studi beasiswa pascasarjana satu ini. BPP-LN merupakan beasiswa kuliah yang ditujukan bagi dosen, tenaga kependidikan, maupun calon dosen politeknik/vokasi yang ingin mengambil gelar S2 atau S3 di universitas-universitas luar negeri. 

 

Pendaftaran beasiswa BPP-LN juga dilakukan secara online melalui laman Dikti (beasiswa.dikti.go.id/bppln). Periode pendaftaran biasanya dimulai Februari hingga Juni. Anda bisa melihat di pedoman yang disediakan Dikti untuk melihat detil jadwalnya. Yang juga menarik dari beasiswa BPP-LN ini adalah kandidat terpilih akan diberikan beasiswa penuh, meliputi uang kuliah, biaya hidup, tunjangan biaya hidup untuk keluarga yang menyertai, tiket pesawat, asuransi kesehatan, dan biaya buku. 

 

Selain itu disediakan pula biaya penyesuaian saat kedatangan, biaya program khusus, biaya penulisan tugas akhir/tesis/disertasi, serta biaya biaya pendaftaran ke universitas. Jika Anda mengincar beasiswa Dikti 2016 – 2017 ini, bisa melihat pendaftarannya yang dibuka sekitar Februari. 

 

Beasiswa PKPI (Sandwich-Like)

Namanya Beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI). Beasiswa Dikti ini ditujukan bagi mahasiswa S3 pada pascasarjana penyelenggaran BPP-DN yang ingin membuat publikasi internasional pada jurnal internasional yang bereputasi, seperti melakukan penulisan makalah/artikel dengan mitra di luar negeri, melakukan penyempurnaan maupun penguatan karya seni atau kriya, atau melakukan penelitian lanjutan (analisis laboratorium) yang tidak memungkinkan dilakukan di Indonesia. Beasiswa PKPI merupakan program non gelar yang berlangsung minimum selama empat bulan. Beasiswa ini di antaranya meliputi bench fee, biaya hidup, asuransi kesehatan, biaya buku, serta tiket pesawat pp. 

 

Beasiswa Bidikmisi 

Jika Anda lulusan SMA/sederajat yang mengalami keterbatasan ekonomi, namun tetap ingin melanjutkan kuliah, Beasiswa Bidikmisi bisa menjadi solusinya. Beasiswa ini terbuka untuk pelamar yang ingin melanjutkan pendidikan D IV/S1, atau mereka yang ingin melanjutkan pendidikan D III. Durasi beasiswa berlangsung selama periode kuliah, yakni delapan semester untuk D IV/S1 dan enam semester untuk D III. 

 

Beasiswa Bidikmisi disediakan Dikti setiap tahun. Bahkan, kuotanya cenderung meningkat. Misalnya di 2015 setidaknya 60 ribu beasiswa Bidikmisi disediakan yang disebar ke sejumlah PTN maupun PTS di dalam negeri. Pendaftaran Beasiswa Bidikmisi dilakukan secara online melalui laman Dikti (bidikmisi.dikti.go.id). Jika berminat mendaftar beasiswa S1 dan D3 ini, pelamar terlebih dahulu harus mendapat rekomendasi dari pihak sekolah. Setelah menerima nomor pendaftaran dan kode akses dari sekolah, siswa kemudian baru bisa mendaftar secara online. Pendaftaran biasanya sudah mulai buka Januari. 

 

Beasiswa yang diperoleh di antaranya pembebasan biaya pendaftaran SNMPTN, SBMPTN dan seleksi mandiri pada salah satu PT, jaminan biaya hidup sementara dan transportasi dari daerah asal (khusus untuk yang direkrut sebelum menjadi mahasiswa), bebas biaya pendidikan yang dibayarkan ke perguruan tinggi, dan subsidi biaya hidup sedikitnya Rp 600 ribu/bulan yang disesuaikan dengan pertimbangan biaya hidup di masing-masing wilayah.

 

Beasiswa Bidikmisi S2

Program beasiswa Bidikmisi S2 merupakan lanjutan dari beasiswa Bidikmisi S1. Skema beasiswa ini terbilang baru ditawarkan Dikti. Pelamar Beasiswa Bidikmisi S2 adalah mereka yang sebelumnya memperoleh beasiswa Bidikmisi S1. Skema beasiswa Bidikmisi S2 ini ditawarkan bersamaan dengan beasiswa S2 Keluarga Tidak Mampu, yakni bagi mereka yang ingin melanjutkan S2 dengan latar belakang tidak mampu, namun tidak memperoleh beasiswa Bidikmisi ketika S1. Kedua beasiswa tersebut bisa diajukan melalui laman LPDP (www.lpdp.kemenkeu.go.id) yang pendaftarannya dibuka sekitar awal tahun skema Beasiswa Afirmasi. 

 

Beasiswa Bidikmisi S2 ini ditawarkan penuh meliputi tanggungan biaya kuliah, seperti pendaftaran, SPP, tunjangan buku, tesis, seminar, dan biaya pendidikan lainnya. Ada juga biaya pendukung, seperti transportasi keberangkatan dan kepulangan, asuransi kesehatan, visa, tunjangan hidup bulanan, tunjangan kedatangan, dll. Penjelasan lebih lanjut sudah dimuat di www.beasiswapascasarjana.com sebelumnya. 

 

Beasiswa PPA – BPP PPA

Beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA) dan bantuan biaya pendidikan peningkatan prestasi akademik (BPP-PPA) ditujukan bagi mahasiswa yang tengah menjalani kuliah diploma maupun S1 di perguruan tinggi negeri dan swasta di tanah air. Beasiswa ini dimaksudkan bisa membantu biaya pendidikan mahasiswa demi kelancaran studi. Penerima beasiswa PPA – BPP PPA akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 350 ribu per bulan yang diberikan kepada mahasiswa aktif berdasarkan periode tahun anggaran berjalan dan diberikan untuk pertama kalinya sekurang-kurangnya selama 6 bulan. Kuota beasiswa ini bisa dilihat di masing-masing kampus.

 

Pengajuan beasiswa PPA dan BPP PPA dilakukan di masing-masing perguruan tinggi. Informasi pendaftaran dan kuota dapat ditanyakan langsung ke kampus. Deadline masing-masing perguruan tinggi bisa saja berbeda. 

 

Beasiswa PMDSU 

Program Beasiswa Pendididikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) ditujukan bagi lulusan sarjana (S1) terbaik (fresh graduate) di tanah air yang ingin menjadi dosen dengan menempuh pendidikan hingga doktor (S3) selama empat tahun. Beasiswa PMDSU ditawarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat laju pertambahan jumlah doktor yang saat ini persentasenya masih terbilang rendah. 

 

Berbeda dengan beberapa program beasiswa Dikti lainnya, seperti BPP-LN atau BPP-DN yang khusus ditujukan bagi pelamar yang sudah berstatus dosen atau calon dosen, Beasiswa PMDSU terbuka bagi fresh graduate yang ingin menjadi dosen. Pendidikan S3 yang ditempuh bisa dilalui tanpa harus menjalani pendidikan magister terlebih dahulu dengan bimbingan promotor yang nantinya diusulkan pelamar saat pendaftaran. 

 

Beasiswa PMDSU di antaranya meliputi biaya riset di kelompok peneliti/, outsourcing fasilitas riset di dalam dan luar negeri, biaya seminar, biaya pendidikan (SPP/UKT), biaya hidup dan tunjangan mahasiswa, dan biaya administrasi. Beasiswa PMDSU merupakan skema baru yang ditawarkan Dikti. Anda yang lulus S1 dan berniat menjadi dosen, mungkin tidak ada salahnya mencoba beasiswa Dikti ini pada 2016. Pendaftaran beasiswa bisa dicek sekitar April atau Mei melalui laman beasiswa PMDSU Dikti (beasiswa.dikti.go.id/pmdsu). 

 

Nah, dari beberapa pilihan beasiswa Dikti 2016 – 2017 ini Anda mungkin sudah bisa menentukan beasiswa yang sesuai dan akan diikuti. 

 

Sumber: http://www.beasiswapascasarjana.com/2015/09/beasiswa-dikti.html#sthash.T...